...
Kalimat...
Pengantar sebuah kata
Perubah makna dan sudut pandang
Penyeirama nada dalam sebuah lagu
Penyejuk hati disaat keterpurukan melanda
Kalimat...
Membantu menyelesaikan Masalah
Menghibur diri dalam kesedihan
Menjadi Motivasi Tersendiri dalam setiap hal
Mengangkat Aksara menuju analogi yang benar
Kalimat akan terlihat baik jika keluar dari rongga mulut orang baik, kalimat akan terkesan buruk jika keluar dari orang baik yang berkarakter buruk. Tidak satupun manusia diciptakan dengan label orang tidak baik oleh sang Pencipta, yang ada perubahan baik menuju ke fase selanjutnya.
Perkembangan manusia berjalan beriringan dengan pertambahan usia, fase ini yang menentukan pembentukan karakter baik atau buruknya setiap manusia.
Banyak faktor yang melandasi perubahan karakter baik setiap manusia, apa saja? ''Orang Tua, Keluarga, Teman, Lingkungan, Pendidikan Agama, Wawasan Umum, Pergaulan, Pekerjaan, dan orang yang anda cintai''. Semua itu kembali kepada setiap mansia nya masing-masing, tergantung bagaimana cara dia beradaptasi dengan semua faktor-faktor diatas.
*Orang Tua
seperti Peribahasa ''Buah jatuh tak jauh dari pohonnya artinya sifat anak tidak jauh dari orangtuanya". Kalimat disini dimaksudkan agar manusia selalu melakukan perbuatan yang baik agar kelak akan timbul pula kebaikan kepada generasi penerusnya. - A child's future is worth every sacrifice
*Keluarga
Keluarga adalah benteng yang tangguh bagi perkembangan jiwa dan anak kita, dasar dari terbentuknya sebuah karakter, seruwet dan sepelik apapun Permasalahanya keluarga tetaplah tempat berteduh yang indah bagi jiwa dan hati kita. - Family is the most favorite place to go home
*Teman dan Lingkungan
Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia membutuhkan orang lain
dan lingkungan sosialnya sebagai sarana untuk bersosialisasi.
Bersosialisasi disini berarti membutuhkan lingkungan sosial sebagai
salah satu habitatnya maksudnya tiap manusia saling membutuhkan satu
sama lainnya untuk bersosialisasi dan berinteraksi. Manusia pun berlaku
sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya
dengan lingkungan dan tempat tinggalnya.Manusia bertindak sosial dengan
cara memanfaatkan alam dan lingkungan untuk menyempurnakan serta
meningkatkan kesejahteraan hidupnya demi kelangsungan hidup sejenisnya.
Namun potensi yang ada dalam diri manusia itu hanya mungkin berkembang
bila ia hidup dan belajar di tengah-tengah manusia. Untuk bisa berjalan
saja manusia harus belajar dari manusia lainnya. - If you get a good environtment then you will get one good friends
to be continue ...
Teknik Dasar Mountaineering
Teknik Dasar Mendaki Gunung
Jumat, 16 Oktober 2015
Kamis, 08 November 2012
Cikuray jawa barat
Assalamualaikum wr.wb
Tujuan Film ini hanya untuk memberi Semangat bagi para penggiat atau penikmat alam untuk semakin berkreativitas di bidang lain Selain mencintai lingkungan. Salah satunya di filmografi :)
Tujuan Film ini hanya untuk memberi Semangat bagi para penggiat atau penikmat alam untuk semakin berkreativitas di bidang lain Selain mencintai lingkungan. Salah satunya di filmografi :)
Tonton sampe habis dan jangan lupa pakai headseat :
Langsung ya gan ^_^ check this out!
*SEMANGAT SEMERU*
*Perjalanan adalah satu langkah untuk membuat diri kita menjadi lebih dewasa dari sebelumnya, sifat asli seseorang dan semua kepribadianya akan terlihat langsung di sepanjang perjalanan. Bentuk diri kalin menjadi kalian dan bukan menjadi orang lain!!*
-sampai ketemu dipasar senen 25 desember 2012 mataramaja menunggku kita :)
Senin, 03 September 2012
Teknik Dasar Mendaki gunung
Teknik Dasar Mountaineering
23 08 2012Mountaineering berasal dari kata “mountain” yang berarti gunung. Mountaineering adalah kegiatan mendaki gunung yang terdiri dari tiga tahap kegiatan, yaitu :
- Hill Walking. Merupakan perjalanan pendakian bukit-bukit yang landai, tidak mempergunakan peralatan dan teknis pendakian
- Scrambling. Merupakan pendakian pada tebing batu yang tidak terlalu terjal. tangan hanya digunakan sebagai keseimbangan
- Climbing. Merupakan pendakian yang membutuhkan penguasaan teknik pendakian. bentuk climbing adalah :
- Rock climbing, yaitu pendakian pada tebing batu
- Snow ice climbing, yaitu merupakan pendakian pada es dan salju
* Dan Ke 7 sahabat ini mempunyai Quotes
"mencintai alam itu sebagian dari iman". -Nawawi ismail
"Alam tidak pernah memberi kita sampah, jadi jangan pernah memberi alam sampah". -Jendral Soeratman
"kesenangan yang alami hanya bisa didapat ditempat yang alami". -Arief siswanto
"Mendaki gunung itu bukan berfikir bagaimana caranya bisa berlari cepat sampai puncak!! tapi berfikir bagaimana caranya kaki kanan bisa berjalan satu langkah didepan kaki kiri dan kaki kiri bisa berjalan satu langkah didepan kaki kanan". -Rizky Sigit Adiputra
"menikmati makanan seadanya di puncak itu lebih puas rasanya di banding menikmati makanan enak di hotel bintang lima". -Siddik saleh
"Nikmat itu ketika di bawa ugal-ugalan sama supir bis menuju puncak :)
Mangstab". -Dimas Sukarno Putra
"Tak terduga ternyata alam lebih indah dari gandaria city ataupun pondok indah mall , haha". -Achmad Fikri (Aim)
MENGAPA MENDAKI GUNUNG????
Bagi orang awam, kegiatan petualangan seperti mendaki gunung selalu mengundang pertanyaan klise “mau apa sih kesana???”. Pertanyaan sederhana tapi sering membuat bingung yang ditanya atau bahkan mengundang rasa kesal. George F. Mallory, seorang pendaki Inggris menjawab pertanyaan tersebut “because it is there”. Mallory bersama rekannya menghilang di everest tahun 1924. Soe hook Gie (Mapala UI) menulis dalam puisi “Aku Cinta Pangarango; karena aku mencintai kebenaran hidup”. Dia tewas tercekik gas beracun di puncak Mahameru tanggal 16 Desember 1969.
Motivasi mendaki gunung memang bermacam-macam. Manusia mempunyai kebutuhan psikologis, kebutuhan akan pengalaman baru, dan kebutuhan untuk diakui oleh manusia lainnya. Rasa ingin tahu adalah yang mendasari dan menjadi jiwa setiap manusia. Ini jawabanya :
TEKNIK MENDAKI GUNUNG
Mendaki gunung pada dasarnya adalah olah raga berjalan. karenanya penguasaan teknik berjalan yang benar wajib diketahui terlebih dahulu.
berjalan di gunung tentu saja tak sama dengan berjalan di trotoar. Di gunung anda harus berjalan dengan beban di punggung, melintasi lembah, mendaki tebing, menuruni lereng-lereng, atau meniti punggungan-punggungan yang tipis. Dengan medan seperti itu ditambah dengan beban yang harus dibawa maka keseimbangan dalam berjalan di gunung adalah mutlak.
Seperti juga pejalan kaki yang lain, anda harus berjalan dalam satu irama yang tetap, dengan kata lain, tidak kaku seperti robot. Tidak ubah bagai seorang penari, berjalan di gunung pun punya seni tersendiri. Kalau seorang penari mempunyai kenikmatan tersendiri dalam melakukan gerakan-gerakannya, maka seorang pendaki yang berjalan dalam irama tertentu juga harus dapat merasakannya sebagai suatu kesenangan tersendiri pula.
Ada beberapa patokan yang harus diperhatikan dalam berjalan tentu saja melangkah, inilah hal pertama yang harus diperhatikan. Berjalanlah dengan langkah-langkah kecil, jangan memaksakan kaki untuk mlangkah terlalu lebar. Langkah-langkah yang terlalu lebar menyebabkan berat badan seringkali ditunjang oleh satu kaki saja karenanya keseimbangan badan pun gampang goyah. Dengan langkah-langkah yang kecil, berat badan dapat ditunjang secara mantap oleh kedua kaki. Perlu di ingat bahwa kaki bukan hanya untuk menahan berat badan, tetapi telah ditambah dengan berat barang yang ada dalam ransel. Dengan langkah-langkah kecil, gerakan nafas teratur, dan ini merupakan cara yang tepat untuk menghemat tenaga.
Bagi pendaki yang berpengalaman, berjalan dua atau tiga jam tanpa istirahat merupakan hal yang biasa. Tentu dibutuhkan kekuatan dan stamina yang cuma dapat diperoleh melalui latihan dan pengalaman yang tidak sedikit. Akan tetapi, sebagai ukuran minimal boleh dikatakan bahwa berjalan satu jam dengan istirahat sepuluh menit adalah normal.
Ketika istirahat, duduklah dengan kaki yang melonjor lurus sedikit di atas badan untuk mengembalikan darah supya mengalir normal, karena ketika badan berjaln seluruh darah telah berpusat di kaki. Teguklah minuman secukupnya dan makanlah beberapa makanan kecil. Usahakan agar tidak beristirahat di tempat berangin karena udara dingin dapat mengerutkan otot yang sedang beristirahat, dapat menyebabkan terjadi kram pada otot.
Pilihlah lokasi istirahat yang baik. Secara psikologis lebih menguntungkan apabila anda memilih lokasi di bagian yang tinggi. Dari tempat ini akan tampak pemandangan yang indah, nikmatilah untuk mengurangi perasaab lelah setelah lama berjalan. Makan dan minum secukupnya untuk mengembalikan tenaga, kalau perlu di masak dulu agar hangat dan segar. Ada baiknya memakan sedikit garam untuk menghindarkn kram karena banyak keringat yang mengucur memungkinkan hilangnya garam dari tibuh. Membawa buah segar seperti apel, pir, anggur juga sangat membantu untuk mengembalikan tenaga. karena mengandung banyak air dan vitamin maka mengkonsumsi buah segar juga sangat membantu.
Ketika anda berjalan perhatikan betul medan yang dihadapi. Kalau melewati medan yang penuh kerikil dan batu-batui tajam, harap berhati-hati karena kaki mudah tergelincir jika ceroboh. Tidak berbeda apabila anda harus melintasi medan yang berbatu besar dan bulat seperti bebatuan pada sungai misalnya, anda harus melintasinya dengan melompat dari satu batu ke batu yang lain, yaitu dengan gerak sedemikian rupa cepatnya sehingga batu yang diinjak belum lagi sempat bergulir tetapi anda sudah melompat ke batu yang lain.
Cara di atas tentu saja berbahaya kalau kondisi anda sudah lelah. Cara lain yang lebih aman adalah dengan menaiki satu persatu batu tersebut, perlahan-lahan dengan memeriksa terlebih dahulu batu yang akan di injak, agar tak gampang bergulir nantinya. Cara mana sebaiknya yang akan dipakai, itu tergantung dari pengalaman dan tingkat kelelahan anda.
Medan yang berumput dan terjal seringkali membahayakan, terlebih ketika basah karena hujan atau embun. Pendaki yang tidak berhati-hati akan mudah tergelincir, terutama jika memakai sepatu yang tidak sesuai. Demikian pula dengan medan becek, berlumpur, licin dan berbahaya.
Jangan percaya pada pohon-pohon kecil di pinggir tebing. Pohon-pohon ini seringkali tidak cukup kuat untuk menahan bobot manusia, sehungga mudah terabut. Btang-batang pohon itu banyak yang lapuk, lalu patah ketika anda menekalnya dan menahan badan di situ. Kalau tidak yakin betul, hanya guakan pohon-pohon itu sebagai keseimbangan saja.
Mendaki di lereng gunung dengan tanah berpasir lebih sulit daripada di atas tanah keras. Setiap kali menjejak, tanah berpasir bisa melorot ke bawah. Anda kadang-kadang perlu menyepakkan kaki ke dalam tanah pasir itu agar tidak melorot. Orang kedua dan seterusnya dapat mengikuti bekas jejak orang pertama supaya tidak mudah lelah, karena tanah berpasir bekas jejak menjadi lebih keras.
Berjalan di atas punggung dari sebuah tebing yang tipis dengan jurang menganga di sebelah kiri dan kanan merupaka kondisi kritis yang membutuhkan teknik tersendiri untuk mengulanginya. Angin kenang yang sering meniup akan menggoyahkan keseimbangan badan. Jangan melakukan gerakan-gerakan yang tiba-tiba dan membahayakan. Misalnya melempar batu atau mengayunkan tangan keras-keras. Berjalanlah dengan tenang dan penuh konsentrasi, tetapi tetap dalam irama yang teratur dan tidak kaku.
"Vandalisme Seorang Pendaki adalah lebih baik pamer foto ke teman-teman daripada mengambil eidelweiss ataupun menulis-nulis nama di batang pohon"
Follow my Twitter: @bangKibs
Langganan:
Postingan (Atom)